Social Items

 Saat saya baru lulus menjadi sarjana manajemen Tips Gagal Dalam Bekerja #2

Tips Gagal #2 Tidak Percaya Diri
Saat saya baru lulus menjadi sarjana manajemen, awalnya rasa percaya diri sangat tinggi, karena saya adalah SARJANA, gak peduli IPK hanya 2,5, yang penting level hidup saya naik.  Setiap hari sabtu dan minggu saya selalu membeli koran, terutama Kompas, yang saya baca tidak lain adalah lowongan kerja, tahun 1997 belum ada lowongan kerja online.

Banyak sekali tawaran kerja sampai bingung mau melamar yang mana.  Pelan-pelan keraguan muncul dalam diri saya, saya baru sadar bahwa lulusan S1 banyak sekali dan dengan IPK yang lebih baik dari saya. 

Kekurangan saya adalah saya belum memiliki pengalaman kerja seperti yang pernah saya tulis di Tips Gagal Bekerja #1, saya juga belum ahli sekali dalam menggunakan komputer serta program office, karena saat kuliah praktek komputer belajarnya Word Star dan Lotus 123, nah pas lulus program tersebut mulai digantikan dengan MS Office.

Saking tidak percaya diri, akhirnya saya memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan yang tingkatannya sedang menurut saya.  Rata-rata yang saya lamar adalah Management Trainee (MT), mau melamar jadi sales tidak merasa punya keahlian menjual.

Rasa tidak percaya diri terbawa sampai saat ada panggilan kerja di sebuah bank di Jakarta, mestinya saya bahagia dapat kesempatan wawancara di Bank, namun karena kurang yakin dengan diri sendiri jadi grogi, dan gagal.

Buat Anda yang sedang kuliah atau sekolah, bekali diri dengan ketrampilan yang diperlukan dalam dunia kerja.  Setelah lulus S1saya pernah kursus bahasa mandarin dan itu membantu saya diterima kerja di sebuah perusahaan garmen di Jakarta.

Jangan hanya mengandalkan ilmu yang didapat dari sekolah atau kuliah, perbanyak dengan membaca dan berlatih ketrampilah-ketrampilan, toh saat ini banyak tutorial di dunia maya, baik dalam bentuk tulisan maupun video.#den blangkon

Tips Gagal Dalam Bekerja #2

 Besok kalo sudah diterima kerja jadikan batu loncatan saja Tips Gagal Dalam Bekerja #3


Tips Gagal #3 Batu Loncatan

Besok kalo sudah diterima kerja jadikan batu loncatan saja.......

Anda pernah mengalami atau mendengar hal seperti itu?  Saat saya pertama kali mendapatkan pekerjaan, saran yang pertama kali saya dengar dari saudara, teman atau orang yang dekat dengan saya adalah, "kalo nanti pas kerja tidak betah ya jadikan batu loncatan saja".

Yang dimaksud dengan batu loncatan adalah dengan mendapatkan pekerjaan yang baru, walau tidak sesuai dengan harapan, dapat menjadi media mencari pengalaman kerja, dengan harapan jika sudah mendapat pengalaman kerja, saat mencari kerja lagi bisa digunakan untuk sebagai pertimbangan, terutama dalam tawar menawar gaji.

Namun kesalahan terbesar yang saya lakukan adalah, saya selalu meloncat dari satu batu ke batu yang lain, alias tidak bisa betah kerja di tempat yang baru, karena ya itu tadi, sudah tertanam dalam pikiran saya untuk menjadikan pekerjaan sebagai batu loncatan.

Sudah banyak perusahaan yang saya lamar dan saya diterima sebagai karyawan, tapi itu dulu saat usia masih di bawah 35 tahun.  Dari perusahaan atau kantor lokal, sampai nasional, dari perusahaan yang berada di Jogjakarta, Jakarta, Semarang, Solo, sampai Sulawesi Tengah pernah saya jalani.

Harapan saya waktu itu adalah, dengan memiliki banyak pengalaman kerja di berbagai perusahaan, maka gaji saya bisa lebih baik lagi.

Memang benar..............gaji saya semakin lama semakin baik, namun keinginan untuk pindah ke perusahaan yang lain untuk mencari gaji yang lebih tinggi lagi merupakan langkah yang sangat SALAH, yang pernah saya lakukan.

Sebagai pembanding, beberapa rekan-rekan kuliah saya yang lulus bersamaan, yang diterima bekerja di perusahaan di "A", sejak tahun 1997 dan sampai sekarang masih bekerja di perusahaan tersebut karirnya bagus.  Karena mereka FOKUS, TEKUN dan MENCINTAI pekerjaan yang mereka jalani.

Rasa tidak puas, ingin mendapat yang lebih sering menjadikan seseorang menjadi RAKUS dan tidak berpikir jernih.  Keinginan mendapatkan yang lebih baik dan lebih banyak terus berkecamuk dalam pikiran.  Namun tanpa disadari, dengan berpindah-pindah pekerjaan menjadikan loyalitas kepada perusahaan tidak pernah mencapai 100%.

Adaptasi dengan rekan-rekan kerja agar dapat di terima dalam lingkungan kantor dan bisa bekerja sama membutuhkan waktu yang lama.

Batu loncatan, mungkin bisa saja dilakukan 1 atau 2 kali, tetapi jika terlalu sering yang akan di dapat adalah melompat terjerumus dalam lingkaran "ingin mendapat lebih".

Sekecil apapun sebuah perusahaan, usaha, atau kantor jika ditekuni dengan baik, bekerja dengan sepenuh hati akan menghasilkan sesuai harapan Anda.

Penghasilan bukan tergantung dari besar kecilnya sebuah perusahaan, atau megahnya gedung sebuah kantor, namun tergantung pada diri kita sendiri.#db

Tips Gagal Dalam Bekerja #3


Tips Gagal. Tulisan ini saya buat dari pengalaman pribadi saya, dan saya buat menjadi beberapa bagian.  Dengan menulis ini harapan saya agar tidak ada yang gagal dunia kerja seperti saya.

Saya adalah contoh yang belum sukses dalam bekerja, dibandingkan dengan teman-teman seangkatan saya, walapun ada pepatah mengatakan wang sinawang, yang artinya apa yang kita lihat belum tentu sama dengan kenyataannya.



Jadi begini....................................

Biasanya setelah lulus SMA pada mendaftar ke universitas atau meneruskan kuliah, dengan tujuan agar setelah lulus dengan gelar sarjana bisa mendapat pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dibandingkan yang lulusan SMA.

Memang ada benarnya, gaji lulusan S1 akan lebih besar dibandingkan yang lulusan SMA, itu berlaku bagi fress graduate, alias baru saja lulus sekolah atau kuliah.

Tips Gagal #1 Malas Kuliah dan Cari Sambilan Kerja
Nah dulu, pas kuliah saya suka sering mbolos buat main game ding dong, karna materi kuliah bisa diambil di tempat fotocopian samping kampus.  Karna gampang ke, maka setiap kali ujian saya selalu kewalahan, bahkan karna jarang masuk mata kuliah agama saya mesti mengulang, ...kebangeten banget kan.

Setiap kali lagi nunggu dosen untuk mengisi mata kuliah, saya sering ngobrol sama temen yang suka main game, dan kebetulan di tempat kos dia ada Nintendo.  Jika dirasa malas kuliah, kami  berdua balik ke kos buat main Nintendo atu baca komik Kungfu Boy yang melegenda.

Sebenarnya selama kuliah banyak peluang sambilan kerja yang ditawarkan ke saya, bahkan saya ditawari untuk join ke mlm Amway yang waktu itu lagi moncer saya tolak.

Saya lebih senang nyantai saja, gak mikir untuk mencari sambilan kerja, karna dalam pemikiran saya, kerja itu nanti setelah jadi sarjana......dan itu adalah pemikiran yang SALAH.

Karna saat mengikuti kuliah tidak serius dan sering main game, maka kuliah saya menjadi panjang, saya masuk kuliah tahun 1991 dan lulus 1997....

Jika selama saya kuliah mau menerima tawaran untuk bekerja diluar jam kuliah tentunya saya akan mendapatkan pengalaman yang berharga, saya bisa mengetahui dunia kerja, tanggung jawab menjadi seorang karyawan.

Juga jika saya menerima menjadi anggota mlm saya pasti sudah mendapat pengalaman yang baik dalam bergaul dan bisa mendapatkan motivasi-motivasi menjadi seorang marketing.

Saya serius kuliah disaat semester akhir, saat mendekati ujian negara, ada lima mata kuliah yang diuji dan wajib lulus semua, jika gagal maka harus mengulang semua di semester berikutnya.

Nah buat kalian yang masih sekolah SMA, SMK dan Kuliah, saran saya fokus pada sekolah dan kuliah, jangan di sambi bermain atau untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya untuk masa depan.

ono terusane.................

Tips Gagal Dalam Bekerja #1

Subscribe Our Newsletter